Social Media

Meme dan Ledekan Covid-19 yang Justru Mematikan Kita

Sebelum virus ini menyerang kita, di negeri +62 ini muncul meme dan candaan tentang virus ini. Banyak meme yang mengatakan jika virus ini akan kesulitan masuk Indonesia karena banyak alasan. Misal perizinan Indonesia yang sulit, karena orang Indonesia makanan jatuh aja masih dimakan jika belum 5 menit, dan masih banyak lagi candaan lainnya. Bukan hanya warga Indonesia yang bercandain Corona, sekelas pejabat pemerintah pun bercandain ke-eksisan Corona.

Pada akhirya ledekan ke Corona pun hilang dengan sendirinya saat Presiden Indonesia resmi mengumumkan bahwa di Indonesia positif Covid-19. Ledekan itu pun musnah seketika, ke mana mereka yang ngeledekin? Ya takut lah akhirnya diem diem aja tuh.

Setelah itu apakah warga Indonesia patuh pada protokol kesehatan? Ya nggak juga sih. Ada yang patuh dan ada juga yang belum, selain aturan pemerintah yang masih belum pasti, pengetahuan warga tentang Corona juga masih minim. Pada akhirnya untuk mengadapi Corona memang harus kerjasama antara pemerintah dan warga, tapi… ya kamu tau sendiri kan bagaimana kendala saat ini?

Ada hal menarik saat wabah ini berlangsung, pertama beberapa keluarga ketika sang ibu melahirkan di tengah wabah seperti ini ada yang diberi nama Covid maupun Corona. Kreatif sekali! Selain untuk mengenang masa kelahiran, adanya virus ini memang ada dampak positifnya bagi bumi, yaitu turunnya polusi, bumi bisa beristirahat dari racun-racun yang dihasilkan dari kendaraan maupun industri.

Lalu yang paling heboh adalah pernyataan juru bicara Covid-19 yang menyatakan ‘orang miskin jangan menularkan penyakitnya’ dan kamu masih ingat dengan potongan pidato itu? Woooww itu membuat hati warga Indonesia sakit, seolah menyatakan bahwa orang miskin pembawa penyakit. Helloooo.. Corona awalnya dari luar negeri, kami yang miskin mana mampu bepergian ke luar negeri. Astaghfirullah makin bikin emosi saja…

Faktanya, Corona menyerang kepada siapa saja, tergantung Allah SWT mau perintahkan Corona nyerang siapa, gak peduli tuh mau kaya, miskin, pejabat, rakyat. Gak peduli, kalau Allah SWT sudah perintah Corona ya Corona patuh patuh aja.

Lalu bagaimana tanggapan kami sebagai kaum proletar?

Kamu sudah lihat ada saudara kami bagi-bagi jamu gratis tiap hari? Jamu itu udah di produksi lebih dari 1.000 botol, dan jamu itu gratis. Saudara kami juga berinisiatif untuk melakukan lockdown mandiri di desa dan gang rumah, pemuda kami juga mengumpulkan donasi dengan berbagai cara, ikut berkontribusi membagikan masker kain pada pekerja harian yang terpaksa tidak di rumah saja, membagikan sembako, hingga menjadi relawan.

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan versi terbaik masing-masing. Kaya atau miskin kita adalah warga Indonesia, bukankah amanat Undang-Undang Dasar 1945 adalah ‘fakir miskin dan anak terlantar adalah tanggung jawab negara’? Jadi mari kita saling bersinergi, jangan menyalahkan dan menyakiti hati apalagi menyebar berita kebohongan, mari kita sama-sama muhasabbah diri dan perangi Corona.

Dan satu hal lagi yang harus kamu tahu, masih banyak pejabat pemerintahan yang sangat peduli pada warganya, jadi udah lupakan aja omongan orang yang bikin sakit hati itu, kita patuhi aturan pemerintah yang peduli sama kita. Mari saling menjaga.

Sumber: islami.co