Social Media

GUSDURian Wonosobo Hadirkan Panggung Demokrasi di Haul Gus Dur ke-14

WONOSOBO – Ratusan masyarakat Wonosobo memadati Aula MWC NU Wonosobo, Jawa Tengah untuk mengikuti Haul Gus Dur ke-14 yang digelar oleh Komunitas GUSDURian Wonosobo pada Senin, 29 Januari 2024. 

Mengangkat tema “Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur”, GUSDURian Wonosobo mengajak hadirin untuk merefleksikan proses demokrasi yang terjadi menjelang Pemilu 2024 mendatang. 

Koordinator GUSDURian Wonosobo, Nayunda Bella mengatakan agenda Haul Gus Dur ke-14 ini tidak hanya untuk mengenang dan mendoakan almarhum KH. Abdurrahman Wahid. Kegiatan yang digelar setiap tahun ini juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk menjalin silaturahmi dengan individu atau komunitas/lembaga yang selaras dengan gerakan GUSDURian. 

“Haul Gus Dur yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini sebagai sarana kita untuk menjalin silaturahmi dengan lintas komunitas dan lembaga, termasuk teman-teman lintas iman,” ujarnya. 

Dalam agenda ini juga terdapat Panggung Demokrasi yang mendatangkan narasumber Ariantono dari Bawaslu Wonosobo, Aulia Abdurrahman dari Seknas GUSDURian, dan Astin Meiningsih selaku aktivis perempuan sekaligus koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wonosobo. Panggung ini menjadi sarana diskusi tentang “Demokrasi dan Politik Kemanusiaan ala Gus Dur”.

Sebagai seorang aktivis perempuan yang sempat memperjuangkan hak perempuan dalam berbagai isu, Astin menilai proses kaderisasi partai politik belum mendukung perempuan untuk duduk dalam kursi DPR. Sejauh ini keterlibatan perempuan dalam kontestasi politik hanya untuk melengkapi 30% keterwakilan. 

Meskipun begitu Astin optimis apabila proses demokrasi di Indonesia akan semakin berkualitas apabila masyarakat terus mendapat edukasi politik kemanusiaan sesuai dengan nilai yang diajarkan oleh Gus Dur. 

Sementara itu, perwakilan Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan GUSDURian, Aulia Abdurrahman mempertegas dan mensosialisasikan posisi Jaringan GUSDURian dalam pemilihan umum 2024. 

“Jaringan GUSDURian mengambil posisi sebagai pemantau dan sama sekali tidak terlibat dalam politik praktis,” jelas Aulia atau yang biasa disapa Leak tersebut. 

Merespons agenda politik tahun 2024, GUSDURian juga ikut berperan memberikan edukasi politik dan demokrasi dalam wadah Gardu Pemilu. Selain itu juga terdapat pemantauan pemilu di tingkat daerah dan nasional, dan konsolidasi masyarakat sipil untuk mengawal pemilu jujur, adil, damai, dan bermartabat.

Koordinator Wilayah GUSDURian Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *